Rabu, 02 Januari 2013

Kesalahan dalam Penulisan Spanduk

Naskah baliho Sumpah Pemuda di Gedung Grahadi salah tulis



Sumpah Pemuda tidak lagi perawan, Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Jatim rubah isi naskah Sumpah Pemuda yang dikumandangkan para pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928. Baliho berukuran sekitar 4 x 8 meter itu dipasang di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo Surabaya.
Kesalahan tulis naskah sumpah pemuda itu langsung membuat puluhan mahasiswa dari beberapa elemen marah. Akibatnya, gambar SBY-Boediono dan Gubernur Jatim Soekarwo dicoreng oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa UNESA, Siang (28/10) usai satu jam upacara memperingati Sumpah Pemuda di depan Gedung Grahadi.

 Naskah baliho Sumpah Pemuda yang salah tulis dicoret mahasiswa. (foto: mas) 


Para mahasiswa mencoret butir ketiga yang salah. Mereka tidak mencoret butir pertama mungkin karena letak tulisan yang tinggi dan tak terjangkau.
Forum aksi Mahasiswa sangat menyesal dengan kepemimpinan SBY dan Boediono yang dikatakan sangat tidak bisa menunjukkan bahwa pemuda di Indonesia ini menyatu.
“83 tahun yang lalu pemuda Indonesia menyatu, tapi sekarang para atlet hanya mendapat julukan bekas juara atau rongsokan pemuda, ini yang kami kutuk, karena tidak bisa menempatkan pemuda sebagai generasi bangsa Indonesia,” teriak Aulia, korlap aksi FAM Universitas Negeri Surabaya (UNESA).
Aksi mereka juga diwarnai dengan teatrikal dua orang mahasiswa yang menyapu kertas yang bertuliskan “Pemuda Indonesia tidak Produktif” sembari dua mahasiswa itu menempelkan di wajahnya.
Selang beberapa menit kemudian, Aulia mengajak puluhan mahasiswa tadi membacakan ulang teks sumpah pemuda yang terpasang  depan Gedung Grahadi jalan Gubernur Suryo.
“Ini bukti bahwa Pemerintahan SBY gak benar. Mereka telah mengubah makna bahkan urutan dari Sumpah Pemuda itu sendiri, pendidikan apa ini, apresiasi pemuda dianggap sebagai sapi perah hanya omong kosong SBY saja,” teriak Aulia bersemangat.
Seperti diketahui, naskah Sumpah Pemuda pada baliho di depan Gedung Grahadi ditulis dalam kata-kata yang salah.
“Sobek saja, coret saja naskah itu,” teriak mahasiswa FAM UNESA sembari pelan pelan naik di atas kawat baliho dan mencoret naskah yang dianggapnya salah.
“Harusnya satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia, kami meyesalkan juga kepada Soekarwo,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan LIcom selang setengah jam usai dilakukannya aksi baliho besar tersebut sduah tidak terpampang lagi di depan Gedung Grahadi.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memberikan tanggapan mengenai baliho Sumpah Pemuda milik Pemerintah Provinsi Jatim di depan Gedung Negera Grahadi  yang salah tulis.
Terkait hal itu, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul meminta maaf. Ia menyebut kesalahan penulisan naskah Sumpah Pemuda dalam baliho itu terjadi tanpa ada unsur kesengajaan.
“Kami mohon maaf kalau ada kesalahan, itu pasti tidak disengaja,” ungkap Saifullah Yusuf di ruang kerjanya Jumat (28/10).
Dia berujar, pihaknya mengaku tidak mengetahui adanya kesalahan itu, dan tidak mengetahui siapa yang membuat.
Dikemukakan Gus Ipul, Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga mengaku kaget dengan kesalahan itu, hanya saja, ujarnya, Gubernur belum bisa memberi keterangan mengenai kesalahan itu.
Diketahui, siang tadi, ratusan Mahasiswa UNESA melakukan aksi protes terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Protes tersebut sehubungan dengan pemasangan Baliho Sumpah Pemuda yang dipasang Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jatim yang salah tulis. Ratusan Mahasiswa itu pun langsung melakukan aksi corat-coret baliho ‘bodoh’ itu.
Para mahasiwa menyatakan penulisan naskah (teks) Sumpah Pemuda dalam baliho raksasa yang dipasang di depan Gedung Negara Grahadi, atau di sisi kanan patung Gubernur Suryo itu terdapat kesalahan pada butir ketiga.
Naskah yang seharusnya berbunyi ‘Kami Putra dan Putri Indonesia Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia, namun di dalam baliho ditulis ‘Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Dan yang lebih memalukan lagi, di dalam baliho juga terpajang foto Gubernur Jatim Soakarwo bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berdiri tersenyum mengapit tulisan naskah Sumpah Pemuda yang salah ketik itu.
 
Sumber : http://www.lensaindonesia.com/2011/10/28/memalukan-kok-bisa-naskah-baliho-sumpah-pemuda-salah-tulis.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar