Naskah baliho Sumpah Pemuda di Gedung Grahadi salah tulis
Sumpah Pemuda tidak lagi perawan, Dinas Informasi dan Komunikasi
(Infokom) Jatim rubah isi naskah Sumpah Pemuda yang dikumandangkan para
pemuda Indonesia pada 28 Oktober 1928. Baliho berukuran sekitar 4 x 8
meter itu dipasang di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur
Suryo Surabaya.
Kesalahan tulis naskah sumpah pemuda itu langsung membuat puluhan
mahasiswa dari beberapa elemen marah. Akibatnya, gambar SBY-Boediono dan
Gubernur Jatim Soekarwo dicoreng oleh puluhan mahasiswa yang tergabung
dalam Front Aksi Mahasiswa UNESA, Siang (28/10) usai satu jam upacara
memperingati Sumpah Pemuda di depan Gedung Grahadi.
Naskah baliho Sumpah Pemuda yang salah tulis dicoret mahasiswa. (foto: mas)
Para mahasiswa mencoret butir ketiga yang salah. Mereka tidak
mencoret butir pertama mungkin karena letak tulisan yang tinggi dan tak
terjangkau.
Forum aksi Mahasiswa sangat menyesal dengan kepemimpinan SBY dan
Boediono yang dikatakan sangat tidak bisa menunjukkan bahwa pemuda di
Indonesia ini menyatu.
“83 tahun yang lalu pemuda Indonesia menyatu, tapi sekarang para
atlet hanya mendapat julukan bekas juara atau rongsokan pemuda, ini yang
kami kutuk, karena tidak bisa menempatkan pemuda sebagai generasi
bangsa Indonesia,” teriak Aulia, korlap aksi FAM Universitas Negeri
Surabaya (UNESA).
Aksi mereka juga diwarnai dengan teatrikal dua orang mahasiswa yang
menyapu kertas yang bertuliskan “Pemuda Indonesia tidak Produktif”
sembari dua mahasiswa itu menempelkan di wajahnya.
Selang beberapa menit kemudian, Aulia mengajak puluhan mahasiswa tadi
membacakan ulang teks sumpah pemuda yang terpasang depan Gedung
Grahadi jalan Gubernur Suryo.
“Ini bukti bahwa Pemerintahan SBY gak benar. Mereka telah mengubah
makna bahkan urutan dari Sumpah Pemuda itu sendiri, pendidikan apa ini,
apresiasi pemuda dianggap sebagai sapi perah hanya omong kosong SBY
saja,” teriak Aulia bersemangat.
Seperti diketahui, naskah Sumpah Pemuda pada baliho di depan Gedung Grahadi ditulis dalam kata-kata yang salah.
“Sobek saja, coret saja naskah itu,” teriak mahasiswa FAM UNESA
sembari pelan pelan naik di atas kawat baliho dan mencoret naskah yang
dianggapnya salah.
“Harusnya satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia, kami meyesalkan juga kepada Soekarwo,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan LIcom selang setengah jam usai dilakukannya aksi
baliho besar tersebut sduah tidak terpampang lagi di depan Gedung
Grahadi.
Sementara Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf memberikan
tanggapan mengenai baliho Sumpah Pemuda milik Pemerintah Provinsi Jatim
di depan Gedung Negera Grahadi yang salah tulis.
Terkait hal itu, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul meminta maaf. Ia
menyebut kesalahan penulisan naskah Sumpah Pemuda dalam baliho itu
terjadi tanpa ada unsur kesengajaan.
“Kami mohon maaf kalau ada kesalahan, itu pasti tidak disengaja,” ungkap Saifullah Yusuf di ruang kerjanya Jumat (28/10).
Dia berujar, pihaknya mengaku tidak mengetahui adanya kesalahan itu, dan tidak mengetahui siapa yang membuat.
Dikemukakan Gus Ipul, Gubernur Jawa Timur Soekarwo juga mengaku kaget
dengan kesalahan itu, hanya saja, ujarnya, Gubernur belum bisa memberi
keterangan mengenai kesalahan itu.
Diketahui, siang tadi, ratusan Mahasiswa UNESA melakukan aksi protes terhadap Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Protes tersebut sehubungan dengan pemasangan Baliho Sumpah Pemuda
yang dipasang Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jatim
yang salah tulis. Ratusan Mahasiswa itu pun langsung melakukan aksi
corat-coret baliho ‘bodoh’ itu.
Para mahasiwa menyatakan penulisan naskah (teks) Sumpah Pemuda dalam
baliho raksasa yang dipasang di depan Gedung Negara Grahadi, atau di
sisi kanan patung Gubernur Suryo itu terdapat kesalahan pada butir
ketiga.
Naskah yang seharusnya berbunyi ‘Kami Putra dan Putri Indonesia
Menjunjung Tinggi Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia, namun di dalam
baliho ditulis ‘Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbahasa satu,
bahasa Indonesia.
Dan yang lebih memalukan lagi, di dalam baliho juga terpajang foto
Gubernur Jatim Soakarwo bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang
berdiri tersenyum mengapit tulisan naskah Sumpah Pemuda yang salah ketik
itu.
Sumber : http://www.lensaindonesia.com/2011/10/28/memalukan-kok-bisa-naskah-baliho-sumpah-pemuda-salah-tulis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar