PENALARAN
INDUKTIF
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan
yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis(antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Penalaran Induktif adalah
penalaran yang bertolak dari pernyataan – pernyataan yang khusus dan
menghasilkan kesimpulan yang umum. Dengan kata lain kesimpulan, yang diperoleh
tidak lebih khusus daripada pernyataaan (premis).
Macam – macam
penalran induktif
Metode
berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak
dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki
berlaku bagi fenomena sejenis yang belum
diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Contoh:
Jika
dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan,
tembaga memuai.
Jika
dipanaskan, emas memuai.
Jika
dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.
Jika ada
udara, manusia akan hidup.
Jika ada
udara, hewan akan hidup.
Jika ada
udara, tumbuhan akan hidup.
∴ Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Proses
penalaran yang digunakan dalam berfikir untuk menarik kesimpulan dari sesuatu
yang bersifat khusus ke umum atau berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
Penalaran
Induktif dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Generalisasi adalah bentuk dari
metode berfikir induktif atau suatu proses penalaran yang bertolak dari
sejumlah fenomena individual ( khusus ) menuju kesimpulan umum yang mengikat
seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
a)
Generalisasi tanpa loncatan induktif adalah seluruh fakta yang ada di dalam
fenomena yang dijadikan sebuah kesimpulan berdasarkan penyelidikan yang
terjadi. Contoh : setiap 1 bulan pada tahun masehi tidak ada yang jumlah
harinya lebih dari 31 hari.
b)
Generalisasi dengan loncatan induktif adalah generalisasi yang kesimpulannya
diambil dari sebagian fakta dari suatu fenomena yang berlaku pada fenomena
sejenis yang belum diselidiki. Contoh : kita menyelidiki sebagian masyarakat
Indonesia yang ramah, lalu kita membuat sebuah kesimpulan bahwa semua rakyat
Indonesia adalah masyarakat yang ramah.
2. Analogi
adalah suatu bentuk metode penalaran induktif untuk menarik kesimpulan tentang
kebenaran suatu gejala khusus berdasarkan kebenaran suatu gejala khusus lain
yang memiliki sifat-sifat penting yang bersamaan.
Tujuan dari
analogi adalah :
- Meramalkan
persamaan
- Mengadakan
klasifikasi
- Menyingkap
kekeliruan
Contoh
:
a.
Dream High adalah salah satu drama Korea.
b.
Dream High adalah drama yang bagus.
c.
My Princess adalah salah satu drama korea.
Oleh karena
itu, My Princess adalah drama yang bagus.
3. Kausal adalah
suatu bentuk penalaran induktif yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang
memiliki pola hubungan sebab-akibat. Salah satu variabel (independen)
mempengaruhi variabel yang lain (dependen). Contoh
: Pada waktu showcase baekhee tidak bisa menyanyikan lagu yang Ia katakan
adalah lagu ciptaanya. Keesokan harinya Baekhee tidak bisa mendapatkan nilai A
karena tidak bisa menjelaskan secara detail bagaimana Ia membuat lagu tersebut.
Oleh karena itu, lagu itu pasti bukan ciptaan Baekhee.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar